UNTUKMU
BIDADARI YANG PERNAH SINGGAH DI HATIKU
Namaku ester, itu adalah panggilan orang terhadapku, gue juga sering dipanggil ma’rup
atau nama panggilan diriku yang sedikit diplesetkan. Gue bersekolah di salah
satu sekolah favorit di mataram seperti yang kebanyakan orang adalah sekolah
terbaik di NTB.
Di sekolahku aku tidak terlalu
bergaul dengan orang yang belum gue kenal, bisa dibilang gue pemalu, sehingga
wajar jika banyak belum kukenal untuk lebih dekat denganku, yah itulah
kehidupanku sehari hari di sekolahku.
Gue juga ikut ekskull atau biasa
dibilang organisai islam yang biasa dibilang organisasi elite sekolahku, yah
itulah ekskullku, dimana diriku menimba ilmu dan belajar bagimana caranya menjadi
seorang pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab, bisa dibilang gue juga
menjabat salaah satu jabatang di organisasiku. Semua hal itu biasa saja bagi
orang yang belum mengalamaminya, tapi bagiku itu sebuah ANUGERAH yang diberikan
allah SWT kepada gue.
Itulah kehidupanku sehari hari, bukan
itu yang menjadi ceritaku dalam diaryku ini, semua hal didunia ini apabila
sudahsering dilakukan maka hal itu disebut WAJAR bukannya maksudku untuk
memaknai secara langsung tanpa mengetahui sebabnya. Gue bukannya tidak
mengetahui semua dunia hitam ini, hanya saja aku bingung bagaimana cara
menyikapi hal yang sudah WAJAR bagi khalayak banyak ini.
Terutama dalama masalah pacaran GUE
bukanlah orang yang tertarik pacaran, bukannya aku takut untuk ditolak atau
dibilang jomblo. Hanya saja gue memiliki prinsip yang selama ini aku pegang
teguh sampai saat ini “ perempuan yang baik untuk laki – laki yang baik dan
berlaku sebalinya “ kalo sampai gue mencoba untuk masuk yang namanya pintu
pacaran, bukankah itu sama saja aku melnggar yang telah allah SWT firmankan.
Meski begitu gue bukan menutup diri
untuk persoalan yang dinamakan cinta, gue juga pernah mencintai seseorang sama
seperti manusia yang lain, bagiku itu wajar mencintai sesorang. Hanya saja
bagaimana reaksi kita setelah mendapatkannya itu yang gue pegang dengan erat.
Dari
sejak aku pertama kali menyukai perempuan, gue selalu ingin mendapatkannya dan
mengajaknya untuk menjadi pacarku, hanya saja aku memilki prinsip yang kupegang
sehingga membuatku tidak bisa mendapatkannya ditambah dengan gue yang pemalu.
Selama 3 percobaan aku mencintai seseorang diriku selalu mengalami kegagalan
yang berakhir dengan pahit yang membuatku tidak ingin mengalaminya kembali.
Semua wanita pasti akan kukejar sampai aku meraihnya, hanya saja allah sayang
kepada gue Dia selalu menyelamatkanku sehingga diriku tidak terjerumus kedalam
pintu maksiat.
Sampai suatu hari di bulan Ramadhan,
secara tidak sengaja allah menakdirkanku bertemu dengan seseorang bidadari yang
dapat menghilangkan penatku setelah selama ini disakiti oleh berbagai perempuan
yang selalu kuharapkan menjadi pendamping hidupku, ketika pertama kali ku
bertemu dengannya saat aku akan menunaikan sholat aku berpapasan dengan
dirinya, secara fisik dia memiliki tubuh yang lebih tinggi dari gue. Kutatap
matanya, seumpama melihat bintang dan bulan ( memiliki sinar yang terang tapi
tidak menyilaukan mata ) giamana gue tidak kaget ketika pertama kali
melihatnya, “ tiba – tiba seorang bidadari jatuh dihadapanku “ what the FUN.
Sejakhari itu aku selalu kepkiran
siapakah wanita yang memkai jilbab panjang yang
membuat hatiku kembali
merasakan bunga bunga cinta, dalam hati aku juga berdoa dan berharap semoga
kali ini aku tidak terkena panah beracun virus MERAH JAMBU.
Seketika itu aku ingin melupakannya
dan tidak ingin mengingat lagi, semua pengalaman pahit yang berhubungan dengan
wanita pasti ingin secepat mungkin aku lupakan, entah itu baik maupun buruk
buatku. Mungkin itu hanya kebetulan saja aku melihatnya ( dalam benakku ), aku hanya berpikir mungkin
dia hanya numpang lewat saja meski tanpa kusadari aku menyukainya, dalam hatiku
sebenarnya gue ingin mengetahui namanya wanita yang berhasil membuatku terpana
melihatnya untuk pandangan pertama. Dalam pikiranku entah mengapa aku berharap
itu bukan pertemuan terakhirku dengannya meski kutahu aku tidak ingin
memikirkan semua hal tentang perempuan lagiii.
Esok harinya ketika magrib menjelang,
aku tidak melihatnya dan sirna lah harapanku untuk melihatnya yang kedua kali,
bodohnya lagi kusebutkan dia dalam doaku “ agar dia datang kembali kesini untuk
kulihat” aku tahu itu maksiat dan mangapa ku melakukannya?, sungguh konyal.
Meski itu hal yang konyol, doaku terkabul aku bertemu dengannya saat shalat
isya sesaat setelah adzan berkumandang, ahhh inikah yang dinamakan jatuh cinta.
Sesaat kupandang wajahnya yang imut itu membuatku ingin sekali memegangnya ahhh
tapi dia bukan mahramku. ( bersabar )
Saat malam itu aku berubah pikiran
bahwa wanita itu semua tidak sama, “mereka memilki kelebihan masing masing yang
tidak dimiliki oleh wanita yang lain itulah yang membuat wanita tu special”.
Hari hariku kembali menjadi cerah, bukan karena aku jatuh cinta tapi memang
cuacanya sedan cerah, wkwkwkw……. saat pagi hari aku mejalani sekolah seperti
biasa dan disaat malam harinya aku bertemu dengan bidadariku ini lagi… entah
mengpa aku berani memanggilnya dengan sebutan bidadariku. Mungkin karena
wajahnya yang mirip bidadari itu yag membuatku demikian, meski aku belum pernah
melihat bidadari secara langsung, ahaha… aku melihatnya tersenyum yang
membuatku ingin melihatya lagi dan lagi sama seperti orang ketagahn melihat
permen…
Pertemuanku dengannya semakin sering
meski tanpa disadarinya, pernah sekali ketika aku pulang sekolah saat kepalaku
hampir meledak karena tugas tugas yang menumpuk, gue pergi keluar untuk melihat
melihat indahnya kota ini dan saat ituu kubertemu dengan Bidadariku ini dengan
wajah yang lebih masam dariku, dia pergi bersama adiknya. Dari sinilah aku
lebih mencintainya lagi, mungkin karena seketika aku melihatnya semua bebanku
hilang tanpa bekas dan pikiranku kembali jernih, aku tidak tahu apakah itu
karenanya atau bukan…
Semakin lama aku semakin banyak
bertemu dengannya di masjid dekat tempat tinggalku, kalau dihitung mungkin bisa
puluhan kali, dari senyuman yang membuatku terpana yang tidak akan pernah bisa
kulupakan, wajahnya yang manis dan imut yang mebuatku takkan pernah berpaling
darinya, harapanku untuk tetap melihatnya meski hanya sebentar hanya terpisah
jarak antara waktu shalat isya… aku juga pernah bertemu dengan ibunya dan
ketika aku melihat ibuya, aku sempat melihatnya menggelengkan kepala ( mungkin
itu pertanda darinya menjauhlah dari sana wkwkw)
Hari hari kulalui bersamanya setiap
malam, dari malam ke malam hanya dia yang ingin kutahu namanya, andai dia tahu
gue ingin sekali mengenalnya untuk mengetahui semuanya lebih dekat. Ada pepatah
mengatakan daripada dekati dia lebih baik dekatkan penciptanya, semakin hari
kumemikirkannya semakin kumenjauh dengan Nya, hal ini yang membuatku ragu dan
tidak yakin akan semuanya.
Semakain ku ingin menemuinya semakin sakit rasa hati
ini, aku takut gue akan kehilangan dia lagi. Meski aku belum mengenalnya lebih
dari sekedar orang asing yang belum aku tahu namanya, harapan akan datang
bersamaan dengan orang yang berusaha… suatu malam harapanku mulai pupus ketika
gue melihat bidadariku ini melakukan sesuatu yang membuatku menyerah akan semua
harapan yang telah selama ini aku yakiin, yahh semua karena sebuah kata yang
selama ini kupendam dan ingin kuungkapkan “ she is not my reflection “
bukan
aku menghujat atau membencinya, hanya saja aku sadar betapa kekurangan diriku
ini untuk menggapainya yang memilki kelebihan.. aku hanya bisa tersnyum dan
mendoakannya di setiap doaku, harapan masih ada karena aku percaya allah SWT.
Hingga suatu hari aku berdoa
kepadaNya
“ ya Allah jika memang dia bukan yang terbaik bagiku maka jauhkanlah
dia dariku, dan jika dia memang yang terbaik bagiku, bantulah hambamu untuk
bisa tetap istiqomah sampai engkau berikan tandamu kepada hambamu ini “
Dan setelahnya aku tidak pernah
bertemu dengannya meski hanya melihat senyuman manisanya saja…. Mungkin ini
yang terbaik bagiku dengan diriku yang tidak akan pernah melihatnya lagi sesuai
dengan apa yang kudoakan. Allah maha tau hambanya hingga pada suatu sore aku
bertmu dengannya kembali
Semakin hari aku semakin menyukainya,
hanya saja aku sedih, aku takut semua hal yang kulakukan salah, aku takut suatu
saat nanti dia akan marah denganku.
Semuanya harus kupendam dalam dalam
tanpa ada seseorang pun yang tahu, karena kupikir mencintai dalam diam adalah
sesuatu yang melebihi perak bahkan emas. Hmmm… aku mencoba untuk tidak
mencintainya berlebihan karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, apalagi
yang dinamakan cinta.
Mungkin
ini akhirnya, dimana aku harus mencoba sesuatu yang baru. Maybe I want to try
new habbit, gue ingin mencoba menjadi cerminanmu meski kutak yakin akan hal ini
tapi akan tersu kucoba.
keyword : untukmu bidadari yang menungguku, untukmu bidadari yang pernah singgah di hatiku, untukmu bidadari kesayanganku, untukmu bidadari yang pernah jatuh didepanku, untukmu bidadariku, untukmu bidadari yang pernah mengisi hidupku,untukmu bidadari yang sangat kucintai, untukmu bidadari yang telah menolongku, untuk bidadariku yang membuatku berubah, untuk bidadariku yang memiliki kesempurnaan
Komentar
Posting Komentar