Apakah selama ini aku terlalu buta untuk melihat kenyataan
?...
Apakah selama ini aku takut
untuk mengetahui kebenarannya ?...
Apakah selama ini aku
terlalu bodoh untuk mengerti hal ini ?...
Bahwa selama ini akulah sang
pelangi.
Mengapa
ketika kau melihat hujan kau akan merasa bersedih, dan disaat hujan berhenti
kau akan melihat sesuatu yang indah, ya itulah pelagi.
“pelangi hanya datang disaat awan menangis, dan ketika semua itu berakhir pelangi tidak
dibutuhkan lagi.”
“salahkah jika pelangi merindukan sang awan, pelangi juga
butuh sang awan disampingnya”
“apakah pelangi harus menunggu sang awan hujan untuk
bertemu awan”
“itu semua karena aku sang pelangi”…
“pelangi bukan yang selama ini diharapkan sang awan…”
Dari semua cerita ini aku
tersadar akan satu hal , bahwa akulah sang “pelangi”.
Dimanapun aku berada aku
akan selalu menjadi pemeran yang memainkan tokoh pelangi, dan hari ini aku
tersaadar untuk sekian kali..
Bahwa di dunia ini tak akan
ada yang benar benar jatuh cinta kepadaku, karena kenaifan diriku sebagai sang
pelangi.
apakah pelangi benar benar sendiri di dunia ini ?
Disaat terakhir aku benar –
benar merasa jatuh cinta kepada seseorang, dan ternyata dalam kisah terakirku…
“aku tetap sang pelangi”.
Meski kulihat dia juga jatuh
cinta kepadaku, aku tetap merasa bahwa dia juga mencintai orang lain disaat
yang sama.
Sosok yang selama ini
diinginkan sang awan, ya dialah sang bumi…
tempat bernaung dan tempat ternyaman untuk sang awan menyandarkan rasa
cintanya…
bukan kepada sang pelangi yang selama
ini selalu menghilangkan sedih ketika sang awan hujan.
Aku tahu kau juga memilki
seseorang yang selama ini kau inginkan dalam hidupmu, tapi mengapa kau
mempermainkan algoritma dalam kepalaku.
apakah tidak cukup jika kau mencintai dirinya saja, tanpa adanya aku yang
selalu membantumu.
Dunia ini ternyata kejam
kepada diriku,
“aku mendengar ceritanya..”
“aku juga mendengar semua keluh kesahnya..”
“tapi, mengapa kau lebih memilih dia dan bukan diriku..”
Ketika aku benar benar
merasa bahwa kau akan bersamaku, aku kembali tersadar.
Aku bukanlah apa-apa jika
dibandingkan sang bumi yang selama ini diimpikan sang awan, apalah kelebihanku
jika dibandingkan sang bumi.
Apakah yang membuatku bisa
mengalahkan sang bumi yang ternyata memilki semua yang kau iniginkan. Ha apa
ha!!!!
Aku kesal, aku sedih, aku
marah, aku…
Hilang awan.
Maaf untuk sekian kali lagi
aku terjatuh di hati yang tidak tepat,
mengapa aku selalu jatuh cinta kepada orang yang memilki seseorang jauh sebelum
kedatanganku dalam hidupnya…
Dan mulai hari ini aku telah
memutuskan awan, maukah kau mendegarnya ?
Semoga kau bisa mendengar
kata hati dari pelangi yang naif ini
“ awan , mulai hari ini aku
tidak akan kembali merasakan jatuh cinta lagi”
“mengapa, karena mulai hari ini dan seterusnya…”
“aku akan selamanya memainkan peran sebagai sang pelangi”
From your ex-hero:
Maaf, tapi sepertinya aku
bukan orang yang tepat untukmu.
aku hanyalah pembual dengan seribu omong kosong,
aku hanyalah pemimpi yang bermimpi bisa bersamamu,
tapi, aku rela hanya bisa bersamamu hanya sebagai “pelangi”,
terima kasih untuk semua yang telah kau berikan kepadaku..
cukup bagiku untuk mengejarmu…
hari ini adalah hari terakhir untukku berjuang.
To: my dream princess
Komentar
Posting Komentar